Kamis, 06 September 2012

Young Lovers the Untold Stories


Litte Yagami Osanowa doesn’t owned the character on Yu-Gi-Oh! She just borrowed them for a while, She only own Original Character and her Plot Bunnies!


Young Lover’s
.
Sponsored by: SMAN xx for the Inspiration!
.

Stardust International High School
Pagi yang sangat cerah menyelimuti bumi saat ini, sayup-sayup angin yang sejuk menyapa dan sang Matahari yang siap menyapa mereka sebentar lagi. Saat ini seluruh siswa SMA sedang berjalan memasuki halaman Sekolah yang sangat luas, mau bagaimana lagi tentu saja Sekolah ini sangat luas karena ini adalah sekolah paling terfavorit—Enough! Kita lanjut ke topik pembahasan..
“Sudah kubilang berapa kali baru kau ini mengerti! Aku sama sekali tidak tertarik dengan cowok yang lebih muda dariku! Itu sangat mustahil!! Jangan dekati aku lagi!!” seru seorang gadis berambut pirang panjang pada seorang cowok yang terlihat baru berumur 13 tahun mengenakan pakaian Hitam SMP Domino memiliki kulit Tan dan mata Crymson yang rupawan, tak heran banyak siswi-siswi SMA yang melintas tampak terlena melihat wajah cowok tampan ini.
Tapi apa yang sebenarnya terjadi yah?
“Bukannya kamu dulu sudah janji kalau aku sudah masuk SMP, Kau akan melihatku sebagai laki-laki bukan anak kecil!” bantahnya keras kepala
Laksmi Vichilicious, 1 SMA dan ini—Seperti yang kalian lihat adalah rutinitasnya setiap pagi sebelum memasuki sekolah, bisa dibilang ini seperti adegan persiapan sebelum mulai belajar di dalam sekolah, berurusan dengan anak SMP yang—beda derajat dengan murid SMA!
“Maaf mengganggu aktivitas kalian... Tapi siapa anak manis ini, Laksmi?” tanya Belinda melihat keduanya kini saling tatap menatap, yang satu berusaha menatap untuk membuat si anak cowok ini melangkah pergi dari tempat ini sekarang juga.
“Ukh..” geram Laksmi putus asa sambil memijat dahinya kemudian melirik Belinda teman sebangkunya itu “Dia.. Atem Sennen, tetangga yang tinggal di sebelah rumahku dan satu-satunya cowok yang kekanak-kanakan dari semuanya..” tambah Laksmi berkacaak pinggang
“Hei! Aku tidak kekanak-kanakan!!” protes Atem tidak terima
Belinda memiringkan kepalanya tidak mengerti, memang kejadian ini selalu saja terjadi setiap pagi tapi ia sama sekali tidak mengerti asal muasal kejadian ini terjadi. “Err.. Lalu apa maksudnya dengan ‘janji’?” tanya Belinda sedikit penasaran
“Janji?.. Oh, maksudmu janji itu..” sahut Laksmi kemudian menjelaskan beberapa patah kejadian pada sahabatnya ini.
Flashback
Atem Sennen, anak sulung dari pasangan Aknamkanon dan Amara ini sudah memasuki kelas 6 SD dan salah satu aktivitas yang selalu ia lakukan setiap sore sepulang sekolah adalah mengunjungi teman masa kecilnya—lebih tepatnya Seniornya—Laksmi yang kini tengah duduk di bangku 3 SMP, Sejak masih kecil mereka selalu main bersama tapi entah kenapa mendengar ucapan-ucapan teman-teman sekelas Laksmi tentang ‘pacar’ dan hal serupa membuat pikiran Atem kecil ini berusaha untuk menjauhkan Laksmi lantaran ia tidak mau cewek tetangganya ini kelak direbut oleh laki-laki lain—semacam cinta ‘Monyet’ kalau bahasa gaulnya—dan dimulailah dimana Atem selalu mengatakan ‘suka’ pada Laksmi setiap harinya.
“Aku tidak suka dengan cowok yang lebih muda dariku!” bantah Laksmi yang saat itu duduk di bangku 3 SMP pada Atem dengan angkuhnya
“Memangnya kenapa kalau menyukai orang yang lebih muda?” tanya Atem polos
Laksmi mendengus “Tentu saja, karena aku sudah dewasa dan orang dewasa itu harus memiliki ‘pacar’ yang se-level kan? Mana mungkin aku berpacaran denganmu yang masih anak-anak..” jelas Laksmi
“Aku sudah 6 SD! Itu berarti aku sudah Dewasa kan!” bantah Atem keras kepala—6 SD masih seumuran jagung,Dek—Ckckck BROWNIES sih iya kali yah!
Laksmi berpikir sejenak untuk membuat Atem berhenti dengan sifatnya yang sama sekali sangat menyusahkannya itu dari ujung kaki sampai ujung rambut kemudian mendapatkan sebuah ide cermelang dan tersenyum penuh kepuasan.
“Begini, Kalau kau sudah masuk SMP.. Aku anggap kau sudah menjadi Laki-Laki sejati-“ ucapannya terputus
“SMP?.. Laki-Laki sejati?.. Kalau begitu aku boleh bilang suka padamu?..” tanya Atem dengan mata Crymson yang berkilat penuh dengan semangat
Kenapa ia harus punya teman masa kecil yang seperti ini—Batin Laksmi dalam hati kemudian mengangguk menyerah merasa mungkin di SMP nanti Atem akan lupa dengan janji aneh ini dan mungkin ia bisa melupakan hal-hal pernyataan suka-nya yang aneh padanya selam 1 tahun lebih ini.
Flashback End
Tapi, Siasat yang jauh diperkirakan dari rencana—Atem yang kini sudah menyandang sebagai murid SMP—Ia sudah berubah banyak selama 1 tahun belakangan ini tapi tetap saja ia masih ingat dengan janji yang ia buat dengan Laksmi 1 tahun lalu dan kini Ia menagih janji itu tentunya dengan cara memilih SMP yang berdekatan dengan Laksmi sehingga ia bisa menghampirinya setiap pagi sebelum sekolah tentunya—Nasib malang untuk Laksmi tentunya yang setiap hari harus berhadapan dengan Atem.
“...Aku sudah terlanjur berkata seperti itu...” gumam Laksmi dengan nada penyesalan menyesali tindakannya di masa lampau—Nasi udah jadi Bubur Ayam, mana mungkin bisa di ubah lagi, Hahahaha..
“Ooh.. Begitu..” komentar Belinda mengangguk paham
Nah, sekarang balik lagi ke topik permasalahan. Dengan sedikit kesal Laksmi memandangi Atem kemudian—
“Sekarang kembali ke Sekolahmu dan jangan pernah kembali lagi kesini! Bukankah Domino banyak memiliki gadis-gadis manis yang sebaya denganmu!” gerutu Laksmi sambil menunjuk SMP Domino yang terletak di seberang jalan
Atem mendengus sebal “Aku tidak terlalu berminat dengan gadis-gadis mencolok seperti mereka.. Lagipula aku kan sudah bilang yang ku suka hanya Laksmi seorang!” sahut Atem tetap keras kepala

“Yah, Dan aku tidak menyukaimu, bocah-SMP-keras-kepala! Sekarang cepat kembali ke tempat asal-mu!” sahut Laksmi sedikit memaksa
“Kenapa? Bukannya kau yang dulu sudah janji padaku..” balas Atem tidak mau kalah masih memperjuangkan HAM itu lho daging yang suka di masak di restoran—Plak!! Bukan bahas Daging yah! “Katakan apa yang salah pada diriku!?” tambahnya tidak terima
Laksmi tidak mau kalah—Bukan SMA namanya kalau ia kalah adu mulut dengan murid SMP ini “Apanya yang salah? Mustahil kan kalau aku melihat Atem sebagai laki-laki! Sikapmu saja masih seperti anak kecil~”
“Apa!..” ucap Atem “Apa-Apaan maksudmu itu, Laksmi. Lalu orang seperti apa yang kau lihat sebagai seorang laki-laki?!”
Dengan tersenyum lega akhirnya Laksmi menjawab “Tentu saja yang lebih tua dan berhati sabar juga bijaksana, dan ditambah lagi tinggi badannya harus lebih tinggi dariku-“ ucap Laksmi mengada-ada padahal ia hanya berkata demikian untuk mengurungkan niat Atem tapi perkataannya terputus.
“Yang lain saja! Itu terlalu mustahil buatku!!” Atem complain padahal yang Laksmi bicarakan bukan untuknya, tapi Atem langsung sewot begitu mendengar ucapan Laksmi barusan yang dirasa sangat mustahil untuknya, Sementara Laksmi hanya mendesah di tempat sambil membatin kepada Tuhan untuk segera menolongnya dari sini.
“Baiklah-Baiklah.. Saat aku sedang kesusahan dia adalah orang yang selalu menolongku.. Kau puas sekarang, Atem..” gerutu Laksmi yang udah gatal berdiri terus di pintu gerbang sekolahnya dan entah sampai kapan ia harus berdiri disini.